SOALLATIHAN ELDAS 2012. 1. Model atom yang ideal pertama kali di ciptakan oleh : a. Newton b. Bohr. c. Einstein d. J. Watt. 2. Proton yang terdapat di dalaminti atom pada model atom yang ideal mempunyai muatan :
ModelAtom Niels Bohr Tahun 1913 fisikawan Denmark, Niels Henrik David Bohr, mengemukakan teori tentang atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck. Model Atom Niels Bohr Model atom Bohr berdasarkan teorinya adalah sebagai berikut: 1. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu.
View6-MODEL MANAGEMENT 1 at Mercu Buana University. MODEL ANTRIAN Model Antrian âą Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada
ï»żTeoriatom Dalton menyatakan bahwa atom merupakan bagian terkecil dari materi.Pada kenyataannya, atom dapat dibagi menjadi partikel penyusunnya yaitu elektron, neutron dan proton.Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian tentang arus listrik pada gas bertekanan rendah.Penelitian dimulai pada tahun 1855 oleh Heinrich Geissler, yang berhasil merancang tabung gelas bertekanan rendah yang disebut tabung Geissler.
Teoriyang menjadi dasar timbulnya model atom mode AA. Ana A. 14 Januari 2022 12:11. Pertanyaan. Teori yang menjadi dasar timbulnya model atom modern adalah. A Rutherford, Thomson dan Dalton B. Rutherford, Neils Bohr dan schrodinger C. Max Planck, De Broglie dan Pauli D. Aufbau, Hund dan Pauli E. De broglie, Schrodinger dan Heisenberg. 5. 1.
Modelatom niels bohr; Di tahun 1913 sesuai dengan analisis spektrum, niels bohr mengemukan tentang model atomnya yaitu: Atom itu terdiri dari inti bermuatan positif dan dikelilingi elektron muatan negatif dalam suatu lintasan. Elektron bisa berpindah dari lintasan satu ke lintasan yang lain dengan memancarkan energi namun energi tersebut tidak berkurang. Jika berpindah ke lintasan yang lebih tinggi, elektron ini akan mampu menyerap energi.
Konsepatom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia.
Pertamaadalah hukum kekekalan massa, yang dirumuskan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789, yang menyatakan bahwa total massa dalam reaksi kimia bersifat konstan (massa reaktan sama dengan produk). Kaidah kedua adalah hukum perbandingan tetap. Kaidah ini pertama kali dibuktikan oleh kimiawan Prancis Joseph Louis Proust pada tahun 1797. Hukum ini menyatakan bahwa jika suatu senyawa diurai menjadi unsur-unsur penyusunnya, maka massa konstituen akan selalu memiliki perbandingan yang sama
1 MODEL-MODEL ATOM Oleh : Fathur Rosi, S.Pd. (13708259038) PSn IPA 2 Mata kuliah: Fisika Dosen Pengampu: Prof.Jumadi. 2. ATOM, BERASAL DARI BAHASA YUNANI "ATOMOS" YANG BERARTI "TIDAK DAPAT DIPOTONG" ATAU "TIDAK DAPAT DIBAGI". KATA INI DICETUSKAN PERTAMA KALI OLEH SEORANG FILSUF YUNANI KUNO SEKITAR 2000 TAHUN YANG LALU YANG BERNAMA DEMOKRITUS.
mTaYG. Seperti apa sih model Atom Dalton? Nah, buat kamu semua yang penasaran dengan model atom Dalton? Berikut dibawah ini ada beberapa penjelasan lengkap tentang Model Atom Dalton, loh? Yuk langsung simak aja! Sejarah Penemuan AtomTeori Atom DaltonCiri â Ciri Model Atom DaltonKelebihan dan Kelemahan Model Atom DaltonPartikel Dasar Atom1. Proton2. Neutron3. ElektronPartikel â Partikel pada Atom1. Partikel Subatom2. Inti Atom3. Awan ElektronKesimpulan Sejarah Penemuan Atom Dalam sejarah, atom pertama kali ditemukan pada tahun 1803 oleh John Dalton, yang saat itu mengemukakan sebuah teori tentang atom. Terus, banyak tuh ilmuwan yang mendukung teori atom yang dilakukan oleh John Dalton seperti, Michael Faraday seorang yang udah menemukan teori pemecahan molekul pakai elektrolisis pada tahun 1832 dan J. Plucker yang menemukan tabung katoda pada tahun 1839. Kemudian, ditahun 1869 seseorang yang bernama Dmitri Mendelev menemukan sebuah hukum yang mengenai hukum periodic. Pada tahun 1870, Sir Willian Crookes melakukan penelitian eksperimen menemukan suatu elektron yang punya massa tertentu dengan cara penembakan sinar Katoda. Setelah itu, ditahun 1873 John C. Maxwell melakukan penelitian tentang listrik dan medan listrik. E. Goldstein setelah melakukan penelitian, dia menemukan proton yang bermuatan positif dan berlanjut pada Stoney yang berhasil menemukan partikel penyusun atom bermuatan negatif yaitu Elektron. Rutherford membuat hipotesis berdasarkan penelitiannya yang mengemukakan kalo ada suatu inti atom selain proton yang menjaga keseimbangan atom. Hipotesis Rutherford tersebut dan dibuktikan oleh James Chadwik tahun 1932 dengan menemukan partikel atom yang bermuatan netral yang disebut dengan neutron. Teori Atom Dalton John Dalton berpendapat pada tahun 1803 berdasarkan 2 hukum yaitu hukum kekekalan massa Lovoisier dan hukum susunan tetap hukum prouts. Lavosier menjelaskan dalam hukum kekekalan massa kalo massa total zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi. Sedangkan, Prouts menjelaskan kalo perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap. Nah, dari kedua hukum diatas, J. Dalton menarik kesimpulan seperti dibawah ini. Jenis atom merupakan suatu bagian terkecil dalam materi yang gak bisa dibagi â bagi lagi. Atom berbentuk mirip seperti bola pejal yang sangat kecil, suatu atom memiliki unsur â unsur yang identik dan berbeda dengan unsur yang berbeda. Atom â atom yang apabila bergabung akibatnya akan membentuk sebuah senyawa dengan perbandingan suatu bilangan bulat dan sederhana. Reaksi kimia punya fungsi buat pemisahan dan penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, jadi atom gak bisa diciptakan atau dimusnahkan. Ciri â Ciri Model Atom Dalton Berikut dibawah ini beberapa ciri â ciri model atom Dalton. Jenis atom yaitu yang merupakan suatu bagian terkecil dari materi yang udah gak bisa dibagi â bagi lagi. Suatu unsur mempunyai atom-atom yang identik dan buat unsur yang berbeda, atom bisa digambarkan menjadi bola pejal yang sangat kecil. Dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana atom bergabung membentuk senyawa. Misalnya air terdiri atom â atom hidrogen dan atom â atom oksigen. Pada Reaksi kimia disebut juga suatu pemisahan dan penggabungan atau penyusunan kembali dari atom â atom, jadi atom gak bisa diciptakan atau dimusnahkan. Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Dalton Banyak sekali kelebihan dan kelemahan yang ada pada model aatom Dalton, berikut dibawah pembahasannya. Kelebihan Pada Teori dalton jadi suatu teori yang sangat penting jadi buat ilmuan lain tertarik buat mempelajari atom secara mendalam, jadi ada model â model atom yang lebih kompleks. Kelemahan Atom digambarkan sebagai bola pejal yang kecil. Atom merupakan suatu partikel kecil yang gak bisa dibagi â bagi lagi. Atom merupakan suatu unsur yang mempunyai sifat yang sama. Apabila atom digabungkan maka akan membentuk atom yang senyawa. Reaksi kimia merupakan reoganisasi dari sejumlah atom, jadi gak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Partikel Dasar Atom 1. Proton Proton yaitu partikel dasar yang punya suatu muatan positif +1 dan mempunyai diameter yang cuma 1/3 diameter electron. Tapi, proton memiliki massa sekitar 1840 kali electron. 2. Neutron Neutron yaitu suatu partikel dasar yang gak punya sebuah muatan Netral dan ada massa yang sama dengan gabungan antara massa proton dan massa electron. 3. Elektron Elektron yaitu masih termasuk partikel dasar yang punya tapi bermuatan negative -1 dan memiliki massa paling ringan diantara partikel lainnya yang cuma 1/1840 kali massa proton atau neutron. Partikel â Partikel pada Atom 1. Partikel Subatom Dalam definisi, atom menerangkan kalo atom tuh suatu bagian terkecil dari material yang gak bisa dibagi â bagi lagi. Tapi dalam ilmu modern, atom sendiri tersusun dari beberapa partikel subatom. Partikel subatom tersebut meliputi proton, elektron dan neutron. 2. Inti Atom Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang terikat di inti atom oleh suatu gaya elektromagnetik. Proton dan nutron ini disebut nucleon atau penyusun inti. Inti atom mempuyai diameter sekitar 10 sampai 15 nm, dari sudut unsur kimia atom punya kimia dan jumlah proton yang sama. Suatu unsur bisa punya variasi jumlah neutron yang disebut isotop. 3. Awan Elektron Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi dimana tiap â tiap electron menghasilkan sejenis gelombang diam gelombang yang gak bergerak. Kesimpulan Jadi, kesimpulan dari pembahasan model atom Dalton adalah Teori atom Dalton merupakan tahap pertama buat menggambarkan semua materi dalam kaitannya dengan atom dan sifatnya. Dalton mendasarkan teorinya pada hukum kekekalan massa dan hukum komposisi konstan. Teori atom dalton menyatakan kalo semua materi terbuat dari atom, yang gak bisa dibagi â bagi lagi. Teorinya menyatakan kalo semua atom dari unsur tertentu memiliki massa dan sifat yang identik. Teori tersebut menyatakan kalo senyawa merupakan kombinasi dari dua atau lebih jenis atom. Teori model atom dalton menyatakan kalo reaksi kimia merupakan penataan kembali atom. Bagian dari teori tersebut harus dimodifikasi berdasarkan keberadaan partikel subatomik dan isotop. Gimana penjelasan model atom dalton, pengertian ciri, teori, kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan meningkatkan ilmu pengetahuan kalian đ Originally posted 2020-01-06 114719.
Pengertian Atom Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani áŒÎżÎŒÎż/ĂĄtomos, α-ΔΌΜ, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa atomâ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1] Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,[catatan 1] dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut. Teori Atom Teori Atom John Dalton Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa hukum Lavoisier dan hukum susunan tetap hukum prouts. Lavosier mennyatakan bahwa âMassa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksiâ. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa âPerbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetapâ. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Kelemahan Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik. Teori Atom J. J. Thomson Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom partikel subatom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa âAtom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektronâ Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut Kelemahan Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. Teori Atom Rutherford Rutherford bersama dua orang muridnya Hans Geigerdan Erners Masreden melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa λ terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan ada penyimpangan sudut kurang dari 1°, tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Kelemahan Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Teori Atom Bohr Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner menetap elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ÎE = hv. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2â atau nh/2â, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck. Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya. Kelemahan Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak. Teori Atom Modern Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger 1926.Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu âTidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atomâ. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Model dan Struktur Atom Konsep atom yang dikemukakan diawal abad kelima oleh Democritus yang menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bahan pertanyaan bagi para ilmuan pada zaman tersebut. Sebagian ilmuan seperti Aristoteles dan Plato tidak dapat menerima konsep ini. Pada perkembangan selanjutnya beberapa ilmuan kimiawan dan fisikawan melakukan percobaan terkait hal ini. Dari mulai John Dalton, Thomson, Rutherford, Neils Bohr hingga ahli fisika seperti Erwin Schrodinger bahkan hingga Albert Einstein dan beberapa ilmuan lainnya terus melakukan penelitian untuk menyempurnakan konsep atom. Pada saat ini terdapat 5 teori dan model atom yang terkenal sepanjang sejarah penemuan atom Struktur dan Model Atom John Dalton Pada tahun 1808, John Dalton seorang ilmuan Inggris mengemukakan pendapatanya tentang atom. Dalton merumuskan sesuatu yang menyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi yang kita sebut atom. Konsep atom versi Dalton jauh lebih rinci dan spesifik dibandingkan konsep Democritus. Hasil karya Dalton ini menandai awal era kemajuan kimia terutama dibidang atom dan unsur. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa hukum Lavoisier dan hukum susunan tetap hukum prouts.Hipotesis tentang sifat materi yang merupakan landasan teori atom Dalton dapat dirangkum sebagai berikut Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil yang disebut atom. Suatu unsur ,misalnya oksigen memiliki atom yang identik baik ukuran, massa maupun sifat kimianya. Setiap unsur tersusun atas atom yang berbeda misalnya atom yang menyusun unsur natriumNa berbeda dengan atom yang menyusun unsur oksigen O. Dalton tidak menggambarkan struktur atau susunan atom-atom, dia belum tahu bagaimana sebenarnya struktur dari atom tapi Dalton menyadari terdapat perbedaan sifat unsur-unsur yang berbeda sehingga Dalton menyimpulkan bahwa atom-atom penyusunnya berbeda. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan bilangan bulat atau pecahan sederhana. Pada pembentukan senyawa tidak hanya dibutuhkan atom-atom dari unsur yang sesuai tetapi juga jumlah yang spesifik dari atom-atom tersebut. Ide ini adalah perluasan dari hokum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Proust â sampel-sampel yang berbeda dari senyawa yang sama selalu tersusun atas unsur-unsur dengan perbandingan massa yang sama â. Sebagai contoh senyawa air H2O yang tersusun dari 2 atom H dan 1 atom O dengan perbandingan 21 dan perbandingan ini akan selalu sama untuk air yang diambil dari tempat yang berbeda. Selain hukum perbandingan tetap hipotesis Dalton ini juga mendukung hukum perbandingan berganda yang menyatakan â jika dua unsur dapat bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, maka massa-massa dari unsur yang pertama dengan suatu massa tetap dari unsur yang kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat yang kecil â. Contohnya atom karbon C dapat membentuk senyawa dengan atom oksigen O menjadi CO dan CO2 dengan perbandingan oksigen pada CO dan CO2 CO CO2 adalah 12. Atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom. Hipotesis ini sejalan dengan hokum kekekalan massa yang menyatakan âmateri tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkanâ. Karena materi tersusun dari atom-atom yang tidak dapat berubah dalam reaksi kimia maka atom pun harus bersifat kekal. Untuk memperjelas ketiga teori Dalton tentang atom diatas dapat diilustrasikan dengan gambar dibawah ini Sehingga dapat digambarkan model atom yang digagas oleh Dalton adalah sebagai berikut Struktur dan Model Atom Thomson Pada tahun 1980-an beberapa ilmuan meneliti radiasi yaitu pemancaran dan perambatan energi melalui ruang dalam bentuk gelombang. Salah satu alat yang digunakan untuk meneliti radiasi adalah tabung katoda, yaitu sebuah tabung kaca yang udaranya disedot keluar. Pada tabung ini terdapat dua lempeng yang dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi. Lempeng yang bermuatan positif disebut anoda dan lempeng yang bermuatan negatif disebut katoda. Pada tahun 1897, JJ Thomson adalah seorang fisikawan Inggris yang menggunakan tabung sinar katoda dalam penelitiannya. Thomson meletakkan lempeng bermuatan listrik diluar tabung katoda dan menemukan bahwa sinar dipantulkan oleh lempeng negative dan ditarik oleh lempeng bermuatan positif. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat muatan negative dalam atom yang disebut electron. Dari penemuan ini sudah cukup jelas bahwa atom mengandung elektron yang bermuatan negative, namun secara kelistrikan bermuatan netral maka mesti terdapat muatan positif yang jumlahnya sama dengan jumlah electron untuk membuatnya netral. Thomson kemudian mengajukan pandangannya tentang atom â atom dapat dibayangkan sebagai suatu materi yang seragam dan bermuatan positif dengan elektron-elektron menempel padanya â yang kemudian dikenal sebagai model atom roti kismis. Dari penelitian ini Thomson juga menetapkan rasio dari muatan adalah 1,7584 x 1011 coulomb/kilogram. Percobaan Thomson ini membawa perkembangan pada konsep atom dengan ditemukannya elektron sehingga atom bukan lagi yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Dalam perkembangannya Robert A. Milikan berhasil menemukan bahwa muatan sebuah electron adalah 1,6022 x 10-19 coulomb. Struktur dan Model Atom Ernest Rutherford Pada tahun 1910 fisikawan Selandia baru Ernest Rutherford bersama Hans Geiger dan mahasiswanya Ernest Marsden melakukan percobaan dengan menggunakan partikel alpha yang ditemukan oleh Becqruel untuk mengetahui struktur atom. Rutherford dan tim menggunakan lembaran emas tipis dan logam lain sebagai plat sasaran partikel alpha α yang bermuatan positif dari radioaktif. Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel α menembus lembaran tanpa membelok atau dengan sedikit belokan; sebagian dibelokkan dengan sudut yang cukup besar dan ada beberapa partikel α yang dipantulkan kembali kearah datangnya. Lebih jelas tentang percobaan ini terlihat pada gambar dibawah ini Penemuan ini sangat mengejutkan, sebab jika mengacu pada model atom Thomson dimana muatan positif tersebar maka seharusnya partikel alpha α seharusnya menembus dengan sedikit pembelokkan. Untuk menjelaskan hasil percobaan ini Rutherford membuat model struktur atom dimana sebagian besar dari atom berupa ruang kosong sehingga partikel α dapat melewatinya tanpa pembelokkan. Lebih jelas lagi Rutherford menyatakan bahwa muatan positif atom seluruhnya terkumpul dalam inti, yaitu suatu inti pusat yang padat yang terletak didalam atom. Partikel α yang mendekati inti terhambur dengan pembelokkan yang jauh dan partikel α yang menuju inti ditolak dengan gaya besar sehingga berbalik arah kearah datangnya. Muatan positif ini kemudian disebut proton, yang selanjutnya didapatkan bahwa massanya yaitu 1,67262 x 10-24 gram sekitar 1840 kali masa electron. Ukuran jari-jari atom adalah ± 100 pm, sedangkan jari-jari inti atom ± 5 x 10-3 pm. Model struktur atom Rutherford ini menyisakan masalah yang belum terjawab. Diketahui atom hydrogen memiliki 1 proton dan helium memiliki 2 proton, seharusnya perbandingan massa antara hidrogen helium adalah 12, namun pada kenyataannya perbandingan masanya adalah 14. Sehingga Rutherford dan teamnya mempostulatkan bahwa terdapat partikel netral dalam inti atom nucleus yang disebut neutron. Berikut struktur model atom yang di postulatkan Rutherford Struktur dan Model Atom Bohr Sebelum membahas lebih jauh tentang penemuan Bohr sedikit kita bahas tentang teori quantum yang mendasari penemuan Bohr ; Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan bahwa materi memancarkan dan menyerap energy hanya pada kuantitas diskret tertentu yang disebutnya quanta. Planck memberi nama kuantum untuk kuantitas energy terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Energy E dari suatu kuantum ditrumuskan E=hv Dimana h adalah konstanta planck 6,67 x 10-34 Menurut teori kuantum Planck, energi selalu dipancarkan dengan kelipatan hv , misalnya hv , 2 hv , 3 hv dan seterusnya. Pada tahun 1905, Albert Einstein mengembangkan konsep quantum Planck pada cahaya. Ia melakukan beberapa percobaan dan menemukan bahwa elektron dipancarkan dari permukaan logam-logam tertentu yang disinari cahaya dengan frekuensi minimum tertentu yang disebut frekuensi ambang. Einstein kemudian menyarankan berkas cahaya ini disebut foton. Setiap foton harus memiliki energi E=hv Foton hanya mampu melepaskan elektron dari orbitnya apabila energinya lebih besar dari energi ikat electron dalam logamnya. Sehingga dapat dirumuskan hv=EK + EB EK =hvâEB dimana EK adalah energi kinetek elektron yang dikeluarkan dan EB adalah energi ikat elektron dalam logam. Semakin besar frekuensi atau energi foton maka semakin besar pula energy kinetic electron yang dikeluarkan. Pada tahun 1913 seorang fisikawan Denmark, Niels Bohr sangat tertarik dan mempertanyakan model atom solar system . yang menjadi pertanyaannya adalah apa yang menentukan ukuran dan energy orbit electron; mengapa orbital electron tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik. Untuk menjawab pertanyaan diatas Bohr menggabungkan konsep kuantum yang dikemukakan oleh Planck dan Einstein dengan model atom Rutherford untuk menjelaskan electron terluar dari atom. Teori Bohr dapat dijelaskan sebagai berikut Electron mengitari inti atom pada orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran yang kita kenal sebagai kulit atom, K, L, M dan sterusnya. Selama berada pada orbitnya electron tidak memancarkan energy, dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan electron pada orbit stasioner dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik inti dan diseimbangkan oleg gaya sentrifugal dari gerak electron. Electron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit yang lain dengan menyerap atau melepaskan energy yang besarnya sesuai dengan perbedaan energy antar orbit tersebut. melibatkan energy. Ketika electron berpindah ke orbit dengan energy yang lebih tinggi maka electron harus menyerap energy yang cukup dan sebaliknya ketika berpindah ke orbit yang energinya rendah electron harus melepas energy. Atom dikatakan berada pada tingkat dasar apabila electron-elektronnya menempati orbit tertentu sehingga energy totalnya paling rendah. Apabila electron berada pada orbit yang energy totalnya lebih tinggi daripada energy tingkat dasar atom dikatakan dalam tingkat tereksitasi. Atom dalam keadaan rendah lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi. Electron pada setiap orbit memiliki energy tertentu, dimana makin besar orbitnya maka makin besar pula energinya. Energy ini bersifat terkuantisasi dengan harga yang diijinkan dinyatakan oleh momentum sudut electron yang terkuantisasi sebesar n=h/2Ï Berikut gambaran model struktur atom yang dipostulatkan oleh Bohr Struktur dan Model Atom Mekanika Kuantum Model atom yang digagas oleh Bohr sukses dalam menentukan spectrum hidrogen dan menghasilkan mekanisme emisi foton yang dapat dimengerti. Namun model ini tidak dapat menjelaskan spectrum atom yang lebih memiliki electron lebih dari 1 dab tidak dapat menjelaskan munculnya garis tambahan dalam spectrum pancar hydrogen bila diberikan medan magnetic. Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger 1926. Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu â Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atomâ. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama. Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut ; ciri khas model atom mekanika gelombang Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya orbitnya tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron. Berikut gambar untuk model atom quantum atau modern Struktur Penyusun Atom Elektron, Proton & Neutron Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom dan kulit-kulit atom. Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan atau netral terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron. Kulit-kulit atom terisi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif yang mengelilingi inti. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Atom yang memiliki proton dan elektron dengan jumlah yang sama bersifat netral, sedangkan atom yang yang memiliki electron lebih banyak dari proton bersifat negative, sebaliknya atom yang memiliki electron lebih sedikit dari proton bersifat positif. Atom adalah unit terkecil dari suatu unsur yang dapat melakukan penggabungan kimia. Atom bukan lah materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi karena atom dapat dibagi tersusun atas proton yang bermuatan positif, neutron yang tidak bermuatan dan electron yang bermuatan negative. Jadi difinisi yang tepat adalah Proton dan neutron terletak didalam inti ataom sementara electron tersebar pada kulit atom. Massa atom terpusat pada inti. Electron Pada tahun 1897, JJ Thomson adalah seorang fisikawan Inggris yang menggunakan tabung sinar katoda dalam penelitiannya. Thomson meletakkan lempeng bermuatan listrik 10diluar tabung katoda dan menemukan bahwa sinar dipantulkan oleh lempeng negative dan ditarik oleh lempeng bermuatan positif. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat muatan negative dalam atom yang disebut electron. Tabung katoda yang digunakan oleh JJ Thomson dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dalam perkembangannya Robert A. Milikan berhasil menemukan bahwa muatan sebuah electron adalah 1,6022 x 10-19 coulomb. Proton Terdapat dua versi penemu proton, beberapa buku menyebutkan penemu proton adalah Rutherford ketika dia melakukan percobaan dengan menggunakan partikel alpha pada tahun 1910 seperti yang telah dijelaskan pada bagian perkembangan model atom. Versi kedua menyatakan bahwa penemu proton adalah Eugene Goldstein dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan percobaan menggunakan tabung yang menyerupai tabung sinar katoda, yang dinamakan tabung Crook. Dari hasil percobaannya didapatkan sinar yang keluar dari saluran belakang katoda. Sinar tersebut dinamakan sinar positif yang disebut proton. Massanya 1836 x massa elektro 1886 â Eugene Goldstein mendemonstrasikan keberadaan partikel bermuatan positif. Partikel ini kemudian dikenal memiliki muatan +1 coulombs dan massa 24 g a mass of AMU. Neutron Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan percobaan dengan menembaki atom Be menggunakan sinar α berenergi tinggi. Logam tersebut memancarkan radiasi yang sangat tinggi yang serupa dengan Îł. Percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar tersebut sesungguhnya terdiri atas partikel netral yang mempunyai massa sedikit lebih besar daripada massa proton. Chadwik menamainya neutron. Hasil penembakan tersebut menandakan adanya partikel tidak bermuatan. Partikel tidak bermuatan tersebut memiliki daya tembus yang besar dan dinamakan neutron. Gambar dibawah mengilustrasikan percobaan yang dilakukan oleh Chadwi Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu objek dipotong terus menerus, maka pada saat tertentu akan diperoleh akan diperoleh bagian yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian dengan Democritus disebut atom. Atom Istilah ini berasal dari bahasa Yunani âaâ yang berarti, sedangkan âTomosâ yang berarti dibagi. Jadi, itu berarti bahwa atom tidak dapat dibagi lagi. Pemahaman ini kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi namun masih memiliki sifat kimia dan fisik dari benda berasal. Atom dilambangkan dengan ZXA, di mana A = nomor massa menunjukkan massa atom, jumlah proton dan neutron, Z = nomor atom menunjukkan jumlah elektron atau proton. Proton bermuatan positif, neutron yang bermuatan netral, dan elektron bermuatan negatif. Proton massa = massa neutron = kali massa elektron. Atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa yang berbeda disebut isotop, atom yang memiliki nomor yang sama dan massa nomor atom yang berbeda disebut isobar, atom terdiri dari jumlah yang sama neutron disebut isoton. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Pernahkah kalian bertanya-tanya, tersusun dari apa sih benda-benda di sekitar kalian? Katakan saja kalian melihat meja, kalian mungkin akan menyebut meja terbuat dari kayu. Pun demikian ketika kalian melihat cermin, kalian akan mengatakan bahwa itu terbuat dari kaca. Pada dasarnya, kedua material tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, tapi tahukah kalian kalau keduanya tersusun dari materi yang sama? Namanya adalah atom. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang mengambil bagian dalam reaksi kimia. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya yang terkuat sekalipun. Di antara semuanya, yang terkecil adalah atom pada hidrogen. Ilmuwan telah mempelajari partikel terkecil ini selama berabad-abad, tapi mereka belum berhasil mengetahui wujudnya. Barulah di tahun 1808, Dalton menerbitkan teorinya mengenai struktur atom. Sejak saat itu, model-model atom kemudian berkembang seiring dengan temuan-temuan terbaru. Kali ini, kita akan membahas berbagai model atom yang dikemukakan oleh para ilmuwan. Teori Dalton John Dalton adalah ahli kimia, fisika, dan meteorologi dari Inggris yang pertama kali menerbitkan penelitian mengenai keberadaan atom. Dalton menjelaskan bahwa materi terdiri atas partikel-partikel yang tidak dapat dibagi yang disebut dengan atom. Sayangnya, penelitian lanjutan membuktikan bahwa atom sendiri dapat dibagi dan terdiri dari partikel subatom. Partikel subatom tersebut terdiri dari elektron, proton, dan neutron. Sejak saat itu, para ilmuwan berusaha mengajukan model yang berbeda dengan mempertimbangkan posisi partikel subatom tersebut, termasuk J. J. Thomson dan Rutherford. Model atom menunjukkan struktur atom dan susunan partikel subatom dalam sebuah atom. Penemuan proton dan elektron membuat para ilmuwan berpendapat bahwa atom terdiri dari proton dan elektron yang saling menyeimbangkan muatannya. Mereka menemukan bahwa proton berada di bagian dalam atom, sementara elektron berada di bagian luar dan mudah terlepas. Terdapat 4 model atom yang dikemukakan oleh para ilmuwan, yaitu model yang diajukan oleh Thomson, Rutherford, Bohr, dan model mekanika kuantum. Model Atom Thomson Joseph John Thomson adalah ahli fisika penerima Nobel asal Inggris yang pertama kali mengajukan model atom. Bahkan, ia sudah menerbitkannya sebelum penemuan proton dan inti atom. Dalam teorinya, Thomson menganggap atom seperti roti kismis atau model puding plum karena elektron dalam lingkup muatan positif tampak seperti buah kering dalam puding Natal. Baca juga Mengenal Lapisan Bumi Berdasarkan Lapisan dan Susunan Kimianya Model ini menganggap sebuah atom terdiri dari bola bermuatan positif dengan elektron yang tertanam di dalamnya. Sebuah atom dapat bermuatan netral karena memiliki muatan negatif dan positif yang sama besar. Model Atom Nuklir Rutherford Ernest Rutherford adalah ahli fisika dan kimia kelahiran Selandia Baru yang besar di Inggris. Ia mengajukan model atom setelah melakukan percobaan yang dikenal sebagai percobaan hamburan Rutherford. Ia dan dua orang muridnya melakukan percobaan hamburan sinar alfa terhadap lempeng emas tipis. Rutherford menganggap bahwa keseluruhan muatan positif atom terpusat di wilayah yang sangat kecil dan dikenal sebagai nukleus. Elektron berputar di sekitar inti atom dengan kecepatan tinggi pada jalur melingkar yang disebut orbit. Gaya tarik elektrostatik antara inti dan elektron menjaga elektron tetap pada lintasannya. Model Rutherford juga mengungkapkan bahwa jumlah proton sama dengan jumlah elektron dan dikenal sebagai nomor atom. Sementara itu jika jumlah proton dan jumlah neutron digabung, nilainya sama dengan nomor massa atom. Sayangnya, model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan stabilitas atom. Menurut teori elektromagnetik, partikel bermuatan akan kehilangan energi selama percepatan. Kehilangan energi dapat memperlambat kecepatan elektron dan akhirnya, elektron akan tertarik ke inti atom dan atom hancur. Selain itu, model atom Rutherford juga tidak menjelaskan apa pun mengenai distribusi elektron dan energi elektron. Terlebih, model atom ini juga tidak mampu menjelaskan spektrum garis yang diberikan oleh setiap unsur. Model Atom Bohr Untuk menjawab kekurangan-kekurangan pada model atom Rutherford, khususnya mengenai spektrum garis dan kestabilan atom, Niels Bohr kemudian menerbitkan model atomnya sendiri. Ia menyebutkan, elektron berputar di sekitar inti atom dalam orbit lingkaran tertentu yang disebut kulit energi atau tingkat energi. Elektron yang berputar dalam kulit energi dikaitkan dengan jumlah energi yang tetap. Kulit energi ini diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya dari inti atom atau ditentukan sebagai kulit k, l, m, dan seterusnya. Susunan elektron di dalam suatu atom disebut sebagai konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron dapat membantu menjelaskan bagaimana atom-atom dapat berikatan. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom dimulai dari pengisian kulit terdalam atau yang memiliki energi paling rendah. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati kulit adalah 2n2. Teori Atom Mekanika Kuantum Sayangnya, model atom yang diajukan oleh Bohr belum mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen dalam medan magnet dan medan listrik. Ahli fisika asal Austria Erwin Schrödinger mencoba untuk menjawabnya. Ia mengembangkan teori atom berdasarkan pada prinsip mekanika kuantum. Model yang diajukan oleh Schrödinger tidaklah berbeda jauh dengan milik Bohr, yaitu atom memiliki inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Bedanya adalah pada posisi elektron yang mengelilingi inti atom tersebut. Dalam teorinya, Bohr berpendapat bahwa elektron mengelilingi inti atom pada orbit dengan jarak tertentu dari inti atom yang disebut dengan jari-jari atom. Tapi dalam teori mekanika kuantum, posisi elektron yang mengelilingi inti atom tidak dapat diketahui secara pasti, sesuai dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Karena itu, peluang terbesar posisi elektron adalah pada orbit tersebut. Artinya, bisa dikatakan bahwa daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam atom adalah pada orbital. Model mekanika kuantum juga menyebutkan bahwa gerakan elektron yang mengelilingi inti atom memiliki sifat dualisme, seperti yang diajukan oleh de Broglie. Karena gerakan elektron yang mengelilingi inti atom memiliki sifat seperti gelombang, maka persamaan gerak elektron yang mengelilingi inti harus terkait dengan fungsi gelombang. Schrödinger melengkapi teorinya dengan persamaan yang menyatakan gerakan elektron yang mengelilingi inti atom dihubungkan dengan sifat dualisme materi dapat diungkapkan dalam bentuk koordinat kartesius. Persamaan ini kemudian dikenal sebagai persamaan Schrödinger. Dari persamaan tersebut, Schrödinger menghasilkan tiga bilangan kuantum, yaitu kuantum utama n, kuantum azimut A, dan kuantum magnetik m. Ketiga bilangan kuantum ini adalah bilangan bulat sederhana yang menunjukkan peluang adanya elektron di sekeliling inti atom. Penyelesaian persamaan Schrödinger menghasilkan tiga bilangan kuantum. Orbital diturunkan dari persamaan Schrödinger sehingga terdapat hubungan antara orbital dan ketiga bilangan tersebut. Please follow and like us