Perkembanganwayang di Indonesia tidak serta merta berasal dari kisah asli Indonesia. Pada masa modern ini juga berkembang pertunjukan wayang yang bersumber dari kisah-kisah yang berasal dari luar Indonesia. Wayang tersebut dikenal sebagai wayang Potehi, yang merupakan wayang yang menceritakan kisah-kisah yang berasal dari dataran Cina. KoreanWave, Kenikmatan atau Imperialisme. Kemajuan teknologi yang semakin canggih serta perkembangan zaman yang semakin modern membuat budaya asing lebih mudah dan lebih cepat masuk ke Indonesia. Tidak terbatas budaya dari barat saja, Asia kini mulai aktif menyebarkan budayanya ke seluruh pelosok dunia. Korea Selatan menjadi salah satu negara MusikNusantara memang sudah populer dikalangan anak anak hingga orang tua. Bahkan telah mengalami perkembangan yang pesat seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu. Musik Nusantara memang berkembang karena budaya daerah yang bercampur dengan budaya asing di Indonesia. Sejarahseni musik telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Pada awalnya musik merupakan media penyembahan kepada dewa-dewa. Namun sejalan perkembangan zaman, maka pengertia musik atau definisi musik juga terjadi perkembangan yang bermacam-macam, tergantung dari sejarah, budaya serta tempat tinggal individu tersebut. Perkembanganmusik non tradisinal di Indonesia, banyak di pengaruhi oleh musik - musik dari luar negeri. Akibat dari pengaruh musik bangsa asing itu mengakibatkan warna (corak) musik - musik di Indonesia bermacam- macam. Ada pengaruh dari bangsa Barat, Timur Tengah, India, China dan lain sebagainya. I. MUSIK NON TRADISIONAL NUSANTARA. 3 Pengaruh kolonialisme Masuknya orang-orang kolonialisme membuat perkembangan musik nusantara semakin beragam. Pada umumnya mereka memperkenalkan alat-alat musik dari negeri mereka, contohnya saja adalah biola dan cello, bisa dibilang pada masa inilah musik-musik Indonesia banyak mengalami perubahan keberagaman musik menjadi musik modern. Musikmodern juga mempunyai sifat keterbukaan oleh sebab itu musik modern dapat terus mengalami perkembangan. Aischylos 525 456 Sophocles 496 406 Pythagoras sekitar 550 Aristoteles 384 322 dan Aristoxenos sekitar 325. Musik tradisional daerah adalah kelompok musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. ApresiasiMusik Nusantara. 12:38:00 AM. A. Pengertian Musik Nusantara. Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik ZamanAbad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Gunamengerti secara lebih jauh berbagai pengaruh-pengaruh seni musik barat terhadap seni musik Nusantara, baik bila kita pelajari terlebih dahulu tentang perkembangan musik dunia (khususnya Barat). Kita akan melihat perkembangan aliran musik Barat itu mulai dari periode awal Masehi sampai pra-modern. 1. Musik Periode awal Masehi (± 0 - 100) 8MOa. ada di mana-mana, mulai dari angkutan umum hingga hajatan tetangga Anda. Musik populer khas Nusantara ini bisa diterima banyak kalangan karena iramanya yang khas, walau belakangan ini liriknya selalu menggambarkan cinta serong yang menyedihkan. Saking populernya, dangdut memiliki kontes bermusik sendiri seperti Liga Dangdut yang pesertanya bahkan tak hanya dari Indonesia. Dangdut terus berkembang dari masa ke masa dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, tersentuh dengan budaya rok, musik elektronik EDM untuk menciptakan sub-genre baru, dan dikenal di tingkat global berkat TikTok. Bagaimana sejarah perkembangan dangdut bisa lahir? Edhi Susilo dari Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia ISI, Yogyakarta, dalam buku Sejarah dan perkembangan musik dangdutbahwa dangdut berawal dari musik Melayu. Awalnya, nuansa Melayunya sangat terasa sehingga lebih dikenal dengan orkes Melayu, tetapi perkembangan selanjutnya istilah Melayu ditinggalkan dengan dangdut yang lebih populer. Mengutip Ensiklopedi Musik Indonesia, istilah dangdut ini lebih populer dari penggunaan bahasanya pada 1970-an. Istilah ini diadopsi dengan meniru suara gendang dan ketipung yang menjadi perkusi dalam permainannya. Selain itu, gitaris 1960-an Billy Chung, menggunakan istilah dangdut sebagai ejekan terhadap corak musik Melayu yang menggunakan tablah seperti cara bermusik India. Namun, Melayu manakah yang menjadi akar musik dangdut? Susilo menulis, hal itu susah ditebak karena setiap kawasan Melayu, baik di Sumatra dan Semenanjung, memiliki keragaman cara bermusik. Irama Melayu Makalah di jurnal Sejarah dan Budaya yang diterbitkan 30 Desember 2021 oleh para peneliti yang dipimpin Derta Arjaya, alumni Pascasarjana Ilmu Sejarah di Universitas Gadjah Mada, menjabarkan bahwa ada tiga periode dangdut di Indonesia. Periode paling awal adalah irama Melayu atau irama Melayu Deli karena berakar pada musik tradisional Deli sekitar abad ke-19. Irama Deli ini kemudian berkembang pesat seiring digunakan dalam pementasan teater, tulis Derta dan tim, terutama setelah mendapat dukungan dari Sultan Deli dengan menggabungkan gaya sandiwara Penang. BPNB Kalimantan Barat Penampilan orkes Melayu. Gaya bermusik orkes Melayu melahirkan musik dangdut yang terus berkembang. “Lagu Melayu asli biasanya bertempo lambat—merupakan pengaruh dari Teater Bengsawan yang menampilkan adegan-adegan sedih yang disertai dengan lagu-lagu bernada sedih pula,” tulis mereka di makalah berjudul Dangdut Sebuah realita globalisasi kebudayaan Timur dan Barat. “Syair lagu Melayu pada umumnya berasal dari lirik-lirik pantun Melayu yang bernuansa sedih dan sayu. Hal ini cukup menarik untuk diperhatikan, karena pada era 90-an, lirik-lirik lagu dangdut di Indonesia banyak sekali bercerita tentang penderitaan seseorang.” Irama Melayu ini melahirkan ragam versi dari Malaysia, Sumatra Selatan, hingga versi Jakarta. Di Jakarta, percampurannya sangat kompleks berkat peleburan antar etnis sejak pertengahan abad ke-19. Irama ini menjadi kesenian Betawi yang diolah dari pengaruh perkembangan jaman yang berbeda dari daerah lain yang memengaruhinya. Serangan’ Bollywood dan rok Barat Dangdut makin berkembang pada periode 1950 hingga 1960-an ketika musik India menular ke Indonesia. Saat itu, Presiden Sukarno menunjukkan sikap tidak suka pada budaya Barat, sedangkan hubungan dengan India begitu erat lewat budaya yang dibanjiri produksi film dan musik. Periode ini mempopulerkan Elly Khadam, pedangdut pertama yang mengembangkan dangdut atau orkes Melayu dengan sentuhan irama India dan Arab dan penggunaan suling. Salah satu judul lagunya juga sangat terpengaruh lewat Boneka Cantik dari India, dan membuatnya sebagai tokoh sentral dangdut saat itu. Ketika Soeharto menjabat sebagai presiden, Indonesia jadi terbuka drastis pada 1970-an. Derta dan tim menulis, musik pun mengalami perkembangan dahsyat ketika Rhoma Irama dan Mansyur S. merevolusi dangdut. Wikimedia Rhoma Irama ketika memainfkan film Satria Bergitar 1984. Film itu memainkan beberapa musik dangdut Rhoma Irama yang mengandung pesan moral. Rhoma Irama dengan kelompok Soneta merombak syair dan isntrumen dangdut dengan gaya rok dan pesan-pesan optimis seperti dakwah sehingga “mereka mengusung predikat The Voice of Islam.”. Lagu rok ini diilahminya karena Rhoma sendiri penggemar rok seperti Hiper Tol dan Thom John. “Saya tidak mengambil beat musik rock, tetapi dinamis dari musik rock yang saya serap, sehingga lahirlah musik Soneta yang Barat bukan, India [juga] bukan,” ungkap Rhoma dalam makalah itu. Akibatnya, Grup Soneta dan Rhoma Irama menjadi konter terhadap musik rok yang marak dimana identiknya dengan hal-hal negatif seperti alkohol, seks bebas, dan narkoba. Tetapi, secara permainan pun juga berpengaruh dengan masuknya alat-alat listrik dalam pementasan lagu dangdut, sehingga sangat populer di kalangan masyarakat pada 1980-an. Funky Kota dan TikTok Perkembangan dangdut berkembang pada era 1990-an, di luar dari periode yang disebutkan Derta dan tim, lewat musik elektronik yang berkembang menjadi Funky Kota Funkot. Barakatak adalah kelompok musik yang jadi pionir peleburan ini yang membuat popularitas naik di kalangan masyarakat. Melansir Whiteboard Journal, ciri dangdut pada Barakatak sangat terasa di lagu Maju Maju Maju dan Musiknya Asyik. Bahkan pada AMI Award 2014, kelompok ini masuk dalam nominasi "Dangdut Kontemporer". "Musik-musik dangdut sekarang kan tidak murni dangdut, memakai alat-alat digital yang jenisnya seperti house music. Termasuk Barakatak, kami dari tahun 94 sudah awalnya begitu, semuanya mengikuti," ujar keempat personil Barakatak. "Musik dangdut sekarang sudah memakai alat musik digital, sehingga warnanya pun telah berubah." Tomi Wibisono/Whiteboard Journal Grup musik Barakatak adalah pelopor funky kota atau funkot dengan meleburkan musik elektronik dan dangdut. IndoClubbing mengidentifikasikan sub-genre dari funky kota dengan dangdut house yang kadang disebut breakbeat yang sangat berbeda dengan breakbeat Amerika Serikat, dan temponya yang lebih cepat. Kepopuleran funkot semakin melejit ketika TikTok menginvasi sehingga lagu-lagunya banyak dipakai pengguna agar bisa populer di FYP For Your Page. Salah satunya, pada 2020 artis Hollywood Terry Crews dan Howie Mandel di TikTok menggunakan lagu Bagaikan Langit milik Melly Goeslow yang telah diremix. Terkadang, funkot memiliki kontroversi karena mengambil sampel musik lain, di TikTok. Misalnya, musisi elektronik Mardial, telah berhasil membongkar musik lagu populer TikTok berjudul Aisyah Jatuh Cinta pada Jamila yang ternyata mengambil sampel Wrecking Ball karya Milley Cyrus. Baca Juga Sains Singkap Musik Viral Punya Kesamaan Pola dengan Penyebaran Virus PROMOTED CONTENT Video Pilihan - Musik tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dalam aktivitas sehari-hari, musik kerap menjadi pilihan hiburan saat kita merasa jenuh dan bosan. Beragam cara manusia menikmati musik. Sebagian besar menikmati musik melalui perangkat seperti radio dan CD-player, hingga munculnya aplikasi pemutar musik seperti Spotify dan Apple Music. Meski begitu, pengembangan pemutar musik tak bisa dilepaskan dari Thomas Alva berkat jasa Thomas A Edison yang berhasil mengembangkan fonograf sebagai alat untuk merekam dan mendengarkan suara dari hasil rekaman, pada 21 November 1877. Seperti apa perkembangan pemutar musik setelah penemuan fonograf? Berikut pemaparannya 1. Fonograf Alat ini dikembangkan oleh Thomas Alva Edison pada November 1877. Alat ini terdiri dari silinder besi yang dibungkus foil aluminium yang terhubung dalam diafragma, sebuah jarum itu akan menggoreskan foil aluminium. Hasilnya, mesin ini bisa merekam dan memutar ulang suara hasil rekaman dari Edison dan asistennya. Percobaan puisi "Mary Had A Little Lamb" bisa terekam dengan baik melalui alat itu. Keberhasilan penemuan dan pengembangan alat ini, mampu merubah perkembangan industri musik di Amerika hingga dunia. Baca juga Mengapa Mendengarkan Musik Bisa Mengusir Stres? 2. Gramofon Keberhasilan fonograf menjadikan perangkat musik semakin berkembang. Emile Berliner mengembangkan teknologi tersebut ke dalam bentuk alat musik yang menggunakan piringan sebagai media rekaman. Piringan ini berisi lagu yang berputar ketika dimainkan dalam framofon. Berliner berhasil mengembangkan alat ini pada 1887. Piringan sebagai media penyimpan lagu ini dikenal sebagai piringan hitam. Dari tahun ke tahun, piringan ini dikembangkan dengan hasil rekamannya mendapat kualitas yang baik. 3. Radio AM/FM Musik terus mengalami perkembangan setelah gramofon dengan piringan hitamnya, musik juga bisa didengarkan melalui radio. Pada era 1900-an, radio sudah mengumumkan siarannya namun hanya berkaitan dengan informasi peperangan. Setelah Perang Dunia I selesai, radio memainkan peran yang lebih kaya. Lagu-lagu berhasil diputar dan diperdengarkan. Sampai akhirnya pada 1954, IDEA salah satu perusahaan menghadirkan radio. Radio ini mempunyai kelebihan bisa dibawa kemana-mana yang mampu menghadirkan lagu-lagu yang disiarkan oleh stasiun radio. Hadirnya transistor ini mampu sebagai alat pemutar musik yang terkenal pada masanya. Baca juga Anda Terbiasa Kerja Sembari Dengar Musik? Lanjutkanlah... 4. Pita kaset Alat pemutar musik terus berkembang. Setelah hadirnya transistor radio, industri musik terus menghadirkan inovasi terbaiknya. Pada 1963 Philip berhasil mengeluarkan kaset audio yang mampu menyimpan musik dalam pita hitamnya. Era ini menjadi sangat populer ketika lagu-lagu juga bisa terekam dalam pita kaset. Kehadiran pita kaset ini mampu menghiasi dunia musik di samping transistor radio dan piringan hitam. 5. Walkman Walkman muncul sebagai pencerah di era berkembangnya pita kaset. Alat ini diluncurkan oleh perusahaan asal Jepang, Sony. Dengan Walkman, kaset dapat didengarkan di perangkat portabel. Untuk mendengarkan musik, pengguna menggunakan headphone sehingga suara tidak mengganggu orang lain. Walkman menggunakan baterai sebagai tenaga untuk memutar musiknya. 6. CD Player dan Discman Pada masa selanjutnya, teknologi dibarengi dengan hadirnya pemutar musik untuk alat cakram atau CD player. Sama seperti perangkat audio yang menggunakan kaset, bedanya perangkat ini menggunakan cakram dan tak lagi memutarkan suara dari pita. Selain CD player, Sony kemudian memperbarui generasi Walkman dengan merilis CD Player dalam perangkat portabel, yaitu Discman. Selain itu juga, compact disk juga bertranformasi dengan bentuk yang lebih kecil yang sering disebut minidisc. 7. MP3 Player, iPod, Aplikasi Inilah teknologi pemutar musik yang lebih modern. Format musik yang tadinya tersimpan dalam piringan hitam, kaset pita, dan cakram kini menjadi data dalam format MP3 atau wav. Kini pengguna tak usah membawa kaset dalam jumlah banyak karena lagu sudah bisa tersimpan dalam MP3 player tersebut. Perangkat ini kali pertama muncul pada 1998 dengan nama MP-Man yang dihadirkan oleh perusahaan asal Korea. Setelah itu, bermunculan alat pemutar musik portabel lain dalam bentuk yang lebih mini. Apple kemudian memperkenalkan iPod pada 2001. Namun, Apple tak menggunakan format MP3, umumnya menggunakan WAV. Kini musik bisa dinikmati dalam berbagai fitur dan format. Smartphone juga menghadirkan beberapa aplikasi yang mampu membuat musik lebih mudah untuk dinikmati, baik itu gratis atau aplikasi berbayar seperti Spotify. Apple kemudian merilis Apple Music, yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh lagu atau album dengan cara berbayar. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Merinci sejarah kemunculan dan perkembangan musik di Indonesia. Dari sejak zaman sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, pengaruh musik Barat, hingga merinci ragam seni musik di Indonesia. Bagi orang Barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie Netherland-Oost yang merujuk pada Indonesia. Anggapan tersebut mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia kurang diperhitungkan oleh bangsa lain. Sesungguhnya, khazanah dan nilai seni di Indonesia sangat kaya dan bermutu tinggi sehingga dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang. Musik merupakan salah satu cabang seni yang turut berkembang bersamaan dengan cabang seni yang lainnya. Seni musik di Indonesia telah muncul dan berkembang sejak lama, pada zaman jauh sebelum masuknya agama Hindu-Buddha. Sehingga bisa dikatakan bahwa seni musik telah melampaui batas bahasa, kebudayaan, bahkan agama. Untuk lebih jelasnya memahami perkembangannya di Indonesia, mari kita simak ulasan berikut ini. Baca juga Pengertian Seni Musik, Unsur-Unsur, dan Sejarahnya Musik Indonesia atau musik Nusantara adalah semua musik yang berkembang di Nusantara yang mencerminkan identitas Indonesia, baik dari segi bahasa maupun karakter melodinya. Sudah sejak lama sejarah musik Indonesia bermula. Untuk merunut perkembangan musik di Indonesia, ada beberapa tahap dari era Hindu-Buddha hingga era modern. 1. Masa Sebelum Hindu-Buddha Pada masa-masa awal perkembangan musik di Nusantara, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, suara-suara yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu dipercaya memiliki kekuatan magis. Di masa itu, alat musik yang digunakan berasal dari alam sekitar. Seperti contohnya dikenal alat musik kledi yang merupakan salah satu alat musik bambu yang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu ditanam di tanah dengan ukuran berbeda-beda yang kemudian menghasilkan bunyi yang indah dari tiupan angin. 2. Masa Setelah Hindu-Buddha Setelah masuknya Hindu ke Nusantara yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Kutai dan Tarumanegara pada abad ke-4, musik mulai masuk ke ranah istana kerajaan. Masa itu, peran musik tak cuma sebagai bagian dari kegiatan ritual, namun juga menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan istana, seperti menjadi hiburan untuk para tamu istana. Musik-musik istana kian berkembang pesat khususnya di daerah Jawa yang berupa alat musik gamelan. Alat musik gamelan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, blimbingan, pencon, kendang, dan kelompok pelengkap. 3. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Islam Dimulai abad 14, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran dan kehancuran. Sementara itu, terjadi perkembangan pesat kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa hingga Sumatera. Tentu saja, hal ini membuka jalan bagi kebudayaan Islam Timur Tengah untuk memberikan pengaruh kuat dalam berbagai bidang, termasuk seni musik. Jenis musik yang diperkenalkan oleh para pedagang Arab masa itu berupa alat musik gambus, rebana, dan rebab. Namun dalam perkembangannya, alat-alat musik ini mengalami perbedaan nama, bentuk, dan cara memainkannya di setiap daerah. Dalam perkembangan alat musik gambus sejenis gitar/mandolin, ketika memainkannya biasanya diiringi dengan alat musik lain seperti biola, akordeon, gendang, seruling, dan bas yang membentuk kelompok jenis musik baru yang dikenal dengan orkes gambus. 4. Masa Kolonialisme Masuknya bangsa Barat ke Nusantara juga turut memberikan pengaruh besar dalam perkembangan musik di Indonesia. Selain melancarkan kolonialisme, para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, seperti biola, cello, gitar, flute, dan ukulele. Mereka juga memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Pada era inilah, Indonesia mengalami permulaan perkembangan musik modern. Para komponis Nusantara menciptakan karya musik berupa kombinasi musik Barat dengan musik Nusantara. Karya musik tersebut kemudian dikenal sebagai musik keroncong. 5. Masa Modern/Kontemporer Berawal dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, terjadilah arus globalisasi yang tak dapat dibendung. Berbagai budaya Barat mulai masuk ke dalam negeri termasuk berbagai aliran musik seperti pop, jazz, blues, rock, R&B, hingga musik-musik India yang banyak diperkenalkan melalui film-filmnya. Dalam era modern perkembangan musik di Indonesia ini, muncul berbagai jenis musik baru yang memadukan unsur-unsur musik asing dengan musik Nusantara. Seperti contohnya musik dangdut yang merupakan perpaduan antara musik India dengan musik Melayu. Selain itu, berkembang pula jenis musik yang mengkombinasikan unsur-unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik Barat, terutama pada alat-alat musiknya. Perpaduan musik ini kemudian menghasilkan jenis musik yang dikenal dengan musik etnis. Instrumen Musik Nusantara Identitas musik Indonesia mulai terbentuk sejak abad ke-3 atau ke-2 Sebelum Masehi, ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara. Musik-musik suku tradisional Nusantara umumnya menggunakan alat musik perkusi semacam gendang dan gong. Beberapa alat musik berkembang menjadi alat musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan satuan instrumen gamelan dari Jawa dan Bali. 1. Gamelan Gamelan merupakan alat musik yang berasal dari budaya Jawa, Bali, dan Lombok, salah satu bentuk musik Nusantara yang paling dikenal. Musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama dengan alat musik perkusi, seperti metalofon, gong, rebab, dan seruling bambu. Pertunjukan gamelan umum digelar di Indonesia dan Malaysia. 2. Kecapi Suling wikipedia Kecapi suling merupakan bentuk musik dari daerah Jawa Barat, khususnya Sunda, adalah sejenis musik instrumental yang terdiri dari alat musik kecapi dan suling. Musik instrumental ini sangat bergantung pada improvisasi dan masih berkaitan dengan tembang Sunda. 3. Angklung Angklung adalah alat musik yang secara tradisional berkembang di masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Angklung terbuat dari tabung bambu yang dihubungkan dengan rangka bambu. Dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi dalam susunan nada dalam setiap ukuran, besar atau kecil. 4. Kolintang Kolintang atau kulintang adalah alat musik perkusi asal Indonesia bagian timur dan Filipina yang terbuat dari kayu dan perunggu. Di Indonesia, kolintang sering dihubungkan dengan orang Minahasa dari Sulawesi Utara, namun kolintang juga terkenal di Maluku dan Timor Timur. 5. Sasando wikipedia Sasando adalah alat musik petik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bagian utama dari sasando adalah tabung dari bambu dan ganjalan-ganjalan di mana senar direntangkan. Lalu tabung sasando ini diletakkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat se[erti kipas. Baca juga 10 Fungsi Seni Musik Utama dalam Kehidupan Manusia Ragam Musik Nusantara Sejak era Hindu-Buddha, perkembangan musik di Indonesia telah bermula hingga era musik elektronik di masa kini. Selain bentuk-bentuk musik asli Indonesia, ada beberapa jenis musik baru yang telah dicampuri dengan pengaruh budaya asing. Meski begitu, musik-musik ini menjadi semacam identitas baru dari kebudayaan musik Indonesia. 1. Musik Daerah/Tradisional Ciri yang paling menonjol pada jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen yang digunakan. Musik tradisi memiliki karakterisitik yang khas, dengan syair dan gaya melodinya meenggunakan bahasa dan gaya seni daerah asalnya. Seni musik tradisi ini menjadi identitas, jati diri, ciri khas, dan media kreasi dari masyarakat pendukungnya, sekaligus menjadi identitas dan ciri khas Indonesia yang memiliki ragam kebudayaan. Beberapa contoh alat musik yang biasa digunakan dalam musik tradisi ini di antaranya Instrumen Musik Perkusi, berupa gamelan, talempong, kolintang, arumba, dan kendang. Instrumen Musik Petik, berupa kecapi, sasando, dan sampek. Instrumen Musik Gesek, berupa rebab dan ohyan. Instrumen Musik Tiup, berupa suling, saluang, serunai, dan serompet atau tarompet. 2. Musik Keroncong Musik keroncong terbentuk bermula sejak orang-orang Portugis masuk ke Indonesia yang juga membawa alat musik Eropa. Pada permulaan tahun 1900-an, musik ini dianggap sebagai musik berkualitas rendah. Namun keadaan berbalik ketika tahun 1930-an, ketika perfilman Indonesia mulai bergabung dengan musik keroncong dan mulai berjaya pada dekade berikutnya, ketika musik keroncong terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Salah satu lagu keroncong yang paling terkenal adalah “Bengawan Solo” yang ditulis oleh Gesang Martohartono, seorang permusik dari Solo, ketika Angkatan Darat Jepang menguasai Pulau Jawa pada Perang Dunia II pada tahun 1940. Ketika mulai diperdengarkan di radio, lagu “Bengawan Solo” menjadi populer di seluruh Indonesia, khususnya orang Jawa. Bahkan, lagu ini juga sukses menjadi populer di kalangan orang-orang Jepang. Sehingga ketika mereka kembali ke Jepang, banyak dari musisi Jepang menyanyikan lagu tersebut. 3. Musik Dangdut Dangdut merupakan salah satu jenis musik dansa yang populer sejak tahun 1970-an. Musik dangdut merupakan hasil kombinasi antara musik India dan musik asli Nusantara. Ciri khas pada musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla yang menghasilkan bunyi “ndut” dengan karakter iramanya yang ringan. Beberapa nama penyanyi dangdut yang populer dan menjadi penggerak musik dangdut di Indonesia di antaranya Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, disusul generasi Inul Daratista, Evie Tamala, Mansyur S., dan Fahmy Shahab. Musik ini juga populer di Malaysia sebagai simbol bangsa Melayu, meski musik ini bukan bagian dari kebudayaan Melayu. 4. Musik Perjuangan Ciri khas yang paling menonjol dari musik perjuangan adalah pada syair-syairnya yang umumnya berisi tentang ajakan untuk berjuang, berkorban untuk Tanah Air, dan menumbuhkan nilai-nilai patriotisme. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak. 5. Indo-pop Indo-pop adalah singkatan dari Indonesian pop atau musik pop indonesia. Secara luas, indo-pop didefinisikan sebagai aliran musik populer yang ada di indonesia. namun dala arti yang lebih luas juga dapat mencakup budaya pop Indonesia yang juga termasuk perfilman dan sinetron. Ciri khas pada musik indo-pop adalah pada penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para penggiat musik juga menambahkan variasi gaya yang beragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar dan penikmatnya. Baca juga Merunut Jenis-Jenis Seni Musik Berdasarkan Perkembangan Zaman Referensi